Prinsip-prinsip
Investasi Modal
Metode-metode
penilaian investasi
1.
Net Present Value
Adalah sebuah metode penilaian atas
sebuah investasi yang akan dilakukan dengan menitik beratkan pada Present
Value Pengeluaran dibandingkan dengan Present Value Penerimaan.
Misalkan saat sekarang ini kita membeli
sebidang tanah dengan harga Rp. 50juta. Selesai kita bayar, datanglah sebuah
perusahaan menghubungi kita dan mengatakan akan membeli tanah tersebut seharga
Rp. 60juta tahun depan. Apakah kita dapat mengatakan bahwa kita telah
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 10juta? Tentu saja tidak. Untuk menguji atas
hal tersebut, maka kita akan membandingkan pengeluaran kita dengan penerimaan
yang akan kita peroleh dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang relevan.
Berikut ini adalah ulasannya :
Jika kita akan mendapatkan atau menerima
Rp. 60juta satu tahun yang akan datang, berapa sebenarnya nilai sekarang
(present value) penerimaan tersebut? kalau kita mempertimbangkan bahwa tingkat bunga
yang relevan adalah 15%, maka present value (PV) adalah :
PV = 60/(1+0,15)
= Rp. 52.17juta
Dengan
demikian selisih antara PV penerimaan dengan PV pengeluaran (disebut dengan
NPV, Net Present Value) adalah :
NPV = Rp. 52,17juta – Rp. 50.00jt
= Rp. 2,17juta
NPV
yang positif memberikan gambaran bahwa Investasi yang akan dilakukan adalah Feasible
atau layak untuk dilakukan, begitu pula sebaliknya, jika nilai NPV adalah
Negatif maka adalah tidak layak untuk dilakukan atau Unfeasible. Oleh karena
itu, dalam menghitung NPV perlu untuk menaksir arus kas dan menentukan tingkat
suku bunga yang relevan.
Case
Study :
PT.
Datraco Express, sebuah perusahaan jasa transportasi darat berecana untuk
membuka divisi baru dalam jajaran usahanya, yaitu divisi TAXI. Perusahaan
akan membeli sebanyak 50
unit Taxi dengan
harga pembelian senilai Rp. 30juta perunit. Ditaksir usia ekonomis untuk
kendaraan tersebut adalah 4 tahun, dengan
nilai sisa sebesar
Rp. 4juta, nilai penyusutan digunakan metode garis lurus. Taxi tersebut
akan dioperasikan selama 300 hari dalam satu tahun, setiap pengemudi Taxi
dikenakan setoran sebesar Rp. 50.000. biaya yang bersifat tunai, diantaranya
penggantian ban, kopling, rem, oli perpanjangan STNK dan biaya lainnya ditaksir
sebesar Rp. 3juta. Berapa NPV usaha Taxi tersebut jika perusahaan dikenakan
tarif pajak penghasilan sebesar 35% dan diasumsikan tingkat suku bunga yang
relevan adalah sebesar 16%?
Jawab
:
a.
Taksiran Rugi/Laba Usaha TAXI
Penghasilan 300 x 50 x Rp. 50.000
|
Rp.
750,00jt
|
|
Biaya-biaya
:
|
||
Yang
bersifat tunai = 50 unit x 3jt
|
Rp. 150,00jt
|
|
Penyusutan = 50 unit x 6,5jt
|
Rp. 325,00jt
|
|
Total
|
Rp. 475,00jt
|
|
Laba
operasi
|
Rp.
275,00jt
|
|
Pajak
(35%)
|
Rp. 96,25jt
|
|
Laba
setelah pajak
|
Rp.
178,75jt
|
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus adalah sebagai berikut :
Harga
Perolehan – Nilai sisa
Penyusutan pertahun =
Usia Ekonomis
Penyusutan
perunit =
Rp.
30jt – 4jt
-------------
= 6,5jt
4
Total
penyusutan =
(50
unit x Rp. 30jt) – (50 unit x 4jt) / 4 = 325jt
Taksiran
Kas masuk bersih operasi (Operational
Cash Inflow) per tahun adalah Laba setelah pajak + total penyusutan =
Rp. 178,75 + Rp. 325jt = Rp.
503,75
Pada
tahun ke-4 ada nilai sisa sebesar Rp. 200jt (50 unit x 4jt), oleh karena itu arus
kas dari investasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun
ke-
|
Kas
keluar
|
Kas
masuk
|
0
|
-Rp.
1.500
|
|
1
|
+Rp.
503,75jt
|
|
2
|
+Rp.
503,75jt
|
|
3
|
+Rp.
503,75jt
|
|
4
|
+Rp.
503,75jt
|
|
+Rp.
200jt
|
Jika
diasumsikan tingkat bunga yang relevan adalah 16%, maka perhitungan NPV dapat dinyatakan
sebagai berikut :
n
NPV = PV Pngeluaran + {∑
PV Penerimaan }+ Nilai sisa
i = t
(1 + i)t (1 + i)n
NPV = -Rp. 1.500 + 503,75 +
503,75 + 503,75 + 503,75 + 200
Tahun
ke-1
|
Tahun
ke-2
|
Tahun
ke-3
|
Tahun
ke-4
|
1.16
|
1,3456
|
1,560896
|
1,810639
|
NPV
= -Rp. 1.500 + Rp. 1.408,58 + 110,45
NPV
= -Rp. 1.500 + Rp. 1.520,03
NPV
= +Rp. 20,03jt
Karena
Investasi tersebut menghasilkan nilai NPV yang positif, maka rencana investasi
tersebut adalah Feasible.