MENAKSIR JUMLAH
MODAL KERJA
Pengertian :
Pada umumnya Jumlah modal kerja adalah
suatu kebutuhan perusahaan akan biaya operasi perusahaan atau keseluruhan
aktiva lancar untuk operasi perusahaan.
Atas pengertian diatas maka dapatlah
ditarik sebuah definisi tentang
modal kerja yaitu :
“Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya”.
1.
Metode Perputaran Modal kerja :
Perusahaan AKBAR DJAYA pada tahun 2011
memiliki nilai penjualan sebesar Rp. 2.000juta. jumlah aktiva lancar pada akhir
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Kas
|
Rp.
50juta
|
Piutang
|
Rp.
300juta
|
Persediaan
|
Rp.
150juta
|
Jumlah
Aktiva Lancar
|
RP.
500juta
|
*catatan :
Pada umumnya Bank-Bank Umum akan menilai/menghitung kebutuhan modal
kerja atas sebuah pengajuan pinjaman yang diajukan oleh sebuah perusahaan dan
memberikan pinjaman kredit maksimal 70% dari kebutuhan atas aktiva lancar
perusahaan tersebut
Untuk
menaksir modal kerja (dalam artian aktiva lancar) biasanya digunakan metode
perputaran modal kerja. Perputaran komponen-komponen aktiva lancar tersebut
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Kas = Penjualan/rata2 Kas = Rp. 2.000/50 = 40.00x
Piutang = Penjualan/rata2 Piutang = Rp. 2.000/300 = 6.67x
Persediaan = Penjualan/rata2 persediaan = Rp. 2.000/150 = 13.13x
Periode Keterikatan Dana :
Kas = 360/40 = 9.00 hari
Piutang = 360/6.67 = 54.00 hari
Persediaan = 360/13.33 =
27.00 hari
Dengan demikian maka periode terikatnya
dana dalam modal kerja adalah =
9
+ 54 + 27 = 90 hari
Hal ini menunjukan bahwa perputaran
modal kerja adalah :
360hari
/ 90hari = 4x dalam satu tahun
Pada tahun 2012 perusahaan memperkirakan
dapat meningkatkan volume penjualan senilai Rp. 2.500juta. perusahaan kemudian
mengajukan kredit modal kerja kepada Bank.
Jika diperkirakan pada tahun 2012 penjualan akan
mencapai Rp. 2.500juta, maka jumlah modal kerja (yaitu aktiva lancar) pada
tahun 2012 adalah :
Rp.
2.500 / 4 = 625juta
Jika aktiva lancar
pada tahun 2011 adalah
sebesar
Rp. 500juta, maka tambahan aktiva
lancar adalah sebesar :
Rp.
625juta – Rp. 500juta = Rp. 125juta
Nilai
inilah yang akan dimintakan kredit kepada Bank
Kalau pihak Bank hanya akan memberikan
70% besarnya pinjama, maka kredit modal kerjanya adalah :
Rp.
125juta X 70% = Rp. 87.50juta
Perhatikan
:
Pada
tahun 2011 jumlah aktiva lancar merupakan 25% penjualan yang dicapai pada tahun
tersebut (Rp. 500/Rp. 2.000 = 0.25). dengan menggunakan metode ini maka jumlah
aktiva lancar yang diproyeksikan akan mencapai 25% dari penjualan tahun 2012,
yaitu 0,25 X Rp. 2.500 = 635juta
dear penulis, terimakasih telah memposting ini, tapi ada yang ingin saya tanyakan perhitungan cara menaksir modal kerja ini sumber nya dari mana? dari buku siapa? karena ini sebagai bahan referensi utk tugas akhir saya. sebelumnya terimakasih.
BalasHapus