Kamis, 10 Mei 2012

MENAKSIR JUMLAH MODAL KERJA


MENAKSIR JUMLAH MODAL KERJA
Pengertian :
Pada umumnya Jumlah modal kerja adalah suatu kebutuhan perusahaan akan biaya operasi perusahaan atau keseluruhan aktiva lancar untuk operasi perusahaan.
Atas pengertian diatas maka dapatlah ditarik sebuah definisi tentang modal kerja yaitu :
“Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya”.

1. Metode Perputaran Modal kerja :
Perusahaan AKBAR DJAYA pada tahun 2011 memiliki nilai penjualan sebesar Rp. 2.000juta. jumlah aktiva lancar pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Kas
Rp.  50juta
Piutang
Rp. 300juta
Persediaan
Rp. 150juta
Jumlah Aktiva Lancar
RP. 500juta

*catatan :
Pada umumnya Bank-Bank Umum akan menilai/menghitung kebutuhan modal kerja atas sebuah pengajuan pinjaman yang diajukan oleh sebuah perusahaan dan memberikan pinjaman kredit maksimal 70% dari kebutuhan atas aktiva lancar perusahaan tersebut


Untuk menaksir modal kerja (dalam artian aktiva lancar) biasanya digunakan metode perputaran modal kerja. Perputaran komponen-komponen aktiva lancar tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut :

Kas           = Penjualan/rata2 Kas             = Rp. 2.000/50  = 40.00x
Piutang       = Penjualan/rata2 Piutang         = Rp. 2.000/300 =  6.67x
Persediaan    = Penjualan/rata2 persediaan      = Rp. 2.000/150 = 13.13x



Periode Keterikatan Dana :

Kas           = 360/40      =  9.00 hari
Piutang       = 360/6.67    = 54.00 hari
Persediaan    = 360/13.33   = 27.00 hari

Dengan demikian maka periode terikatnya dana dalam modal kerja  adalah =
9 + 54 + 27 = 90 hari
Hal ini menunjukan bahwa perputaran modal kerja  adalah :
360hari / 90hari = 4x dalam satu tahun

Pada tahun 2012 perusahaan memperkirakan dapat meningkatkan volume penjualan senilai Rp. 2.500juta. perusahaan kemudian mengajukan kredit modal kerja kepada Bank.
Jika  diperkirakan pada tahun 2012 penjualan akan mencapai Rp. 2.500juta, maka jumlah modal kerja (yaitu aktiva lancar) pada tahun 2012 adalah :
Rp. 2.500 / 4 = 625juta
Jika  aktiva  lancar  pada  tahun  2011  adalah  sebesar   Rp. 500juta, maka tambahan aktiva lancar adalah sebesar :
Rp. 625juta – Rp. 500juta = Rp. 125juta
Nilai inilah yang akan dimintakan kredit kepada Bank
Kalau pihak Bank hanya akan memberikan 70% besarnya pinjama, maka kredit modal kerjanya adalah :
Rp. 125juta X 70% = Rp. 87.50juta
Perhatikan :
Pada tahun 2011 jumlah aktiva lancar merupakan 25% penjualan yang dicapai pada tahun tersebut (Rp. 500/Rp. 2.000 = 0.25). dengan menggunakan metode ini maka jumlah aktiva lancar yang diproyeksikan akan mencapai 25% dari penjualan tahun 2012, yaitu 0,25 X Rp. 2.500 = 635juta

1 komentar:

  1. dear penulis, terimakasih telah memposting ini, tapi ada yang ingin saya tanyakan perhitungan cara menaksir modal kerja ini sumber nya dari mana? dari buku siapa? karena ini sebagai bahan referensi utk tugas akhir saya. sebelumnya terimakasih.

    BalasHapus